CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 20 Januari 2009

welcome di sketsa lisan

ini adalah contoh postingan bahwa, bisa readmore. bukan hanya itu. dibawah ini ada postingan tentang aksi riil menentang serangan Israel dan FREE PALESTINE



free palestine

Read More......

Jumat, 16 Januari 2009


Sebelumnya aku sudah ke tempat ini bersama dengan teman-temanku. Kemudian, di sore yang hampir memasuki waktu maghrib aku berniat untuk mendatanginya lagi. Sempat ragu karena hanya membawa seseorang yaitu diri aku sendiri,terlebih di sebrang, tepat di depan hadapanku ada sesuatu yang menggoda, yang membuatku untuk memilih dan berpikir ulang. Lama aku berdiri di antara dua pilihan, haruskah pergi ke sebrang sana menghampiri sesuatu yang belum pasti. Tapi, sebaiknya tidak karena itu hanyasatu detik, dua detik, tiga detik...Astaga, ternyata telah bermenit-menit aku berdiri di sini, di tengah-tengah, di antara sesuatu yang tidak pasti.

Read More......

Kamis, 01 Januari 2009

Make A Wish

“Walaupun kaki berpijak di bumi
Tapi, gantungkanlah cita-citamu
Setinggi langit”.

Visi adalah “Dreams”, harapan, pandangan ke depan. Maksudnya, bukan memandang dengan mata tapi dengan pikiran. Karena memandang dengan mata itu ada batasannya tapi memandang dengan pikiran, maka kamu akan menembus sesuatu yang belum jelas.
Dengan visi kita dapat memiliki tujuan yang jelas. Dan, orang yang tujuannya jelas akan membuat kemajuan walaupun jalannya tidak mulus. Orang tidak akan membuat kemajuan walaupun jalannya mulus karena tujuannya tidak jelas.

Read More......

Jelang Tahun Baru

Dag Dag……Dyerrrr!!!, yah gitu deh suasana malam tahun baru. Kembang api, petasan, dan bakar-bakar jagung gak pernah lepas dari perayaan jelang tahun baru. Gak ketinggalan, sms ucapan tahun baru juga ada lho. Wuah, seruw donk. Ach, biasa aja tuh. Tetap bertiga dengan kakak-kakakku di rumah, gak berkurang dan gak bertambah. Truss, ortu ke mana???. Suasana malam tahun baru ini berbeda dengan malam tahun baru Islam, tiga hari yang lalu, yang ke 1430 Hijriah. Teringat dengan kata seorang teman saat midnight di JILC “Pesona Muharram”, yang mengatakan bahwa malam tahun baru Hijriah ini beda banget dengan malam tahun baru Masehi. Sepi gak ada petasan dan acara-acara pesta karena umat muslim menyambutnya dengan memperbanyak ibadah yaitu mengaji dan muhasabah di masjid atau di rumahnya masing-masing. Setuju banget tuh, tahun baru berarti berkurangnya umur kita satu tahun. So, buat apa dirayakan???.

Sebaliknya, melakukan refleksi diri. Coba aja deh bayangkan, bila satu hari berarti 24 jam atau 86.400 detik, boleh jadi kan sebanyak itu juga kita terhindar dari maut atau musibah. Bila waktu kita pahami dalam satuan “saat”, yang tidak dibatasi konstanta maka bisa jadi kita lolos dari maut sebanyak ribuan kali atau miliaran kali. Wuah, sungguh bersyukurnya kita masih berpijak di muka bumi ini. Maka dari itu, kita harus saling mengucap (juga pada diri sendiri) “selamat ulang tahun” setiap hari, “selamat tahun baru” di tiap pergantian hari. Bahkan selamat ulang hari, ulang detik, ulang saat, setiap kali.

Read More......